Bagi kebanyakan akademisi,
mempublikasikan karya mereka dalam jurnal ilmiah adalah bagian dari
kerja mereka. Itulah cara mereka untuk mendapatkan klaim intelektualnya.
Itulah cara bagaimana kolega anda mereview dan menilai karya anda.
Itulah cara anda memperoleh kedudukan. Penerbitan akademik menjadi hal
yang penting bagi para akademisi.
Seperti
kebanyakan yang ada di dunia penerbitan, lanskap penerbitan akademis
juga telah mengalami perubahan besar-besaran akhir-akhir ini –
dikarenakan adanya tekanan finansial sebagaimana pula adanya perubahan
pada kelembagaan, budaya dan teknologi. Tapi perubahan yang terjadi di
infrastruktur akademis berlangsung lambat.
Dalam banyak hal, lembaga-lembaga
akademik belumlah akrab dengan beragam publikasi informal dimana para
akademisi kini banyak terlibat – blog, misalnya, dan media terbuka
lainnya, jurnal online. Mereka masih menuntut para akademisi untuk
mempublikasikan karya mereka dalam jurnal yang elit dan bersifat
peer-reviewed.
Roy Rosenzweig Center for History and New Media di Universitas George Mason baru-baru ini meluncurkan sebuah proyek baru - — PressForward
— yang berupaya untuk membuat sebuah platform agar beberapa sumber dan
publikasi ilmiah yang tersebar di web dapat dikumpulkan. Dengan dukungan
dari Alfred P. Sloan Foundation, PressForward berharap dapat menyentuh beberapa komunitas akademis yang (melakukan publikasi) online.
Press Forward akan mengembangkan cara
baik untuk mengumpulkan maupun menampilkan “karya ilmiah terbuang atau
kurang dihargai”, termasuk sejumlah karya akademik yang tidak pernah
masuk ke dalam jurnal cetak; makalah-makalah konferensi, blog akademis
dan proyek-proyek online.
Meskipun web telah membuat publikasi
akademik mandiri mudah dilakukan dan disebarkan, banyak dari karya
tersebut masihlah berserakan di Internet. Sistem publikasi yang baru ini
bertujuan mempermudah pencarian konten yang relevan dan terpercaya.
PressForward mengatakan bahwa ia akan
mengkombinasikan beberapa praktika “review kolega” yang sudah
berlangsung lama dengan teknologi baru seperti penyaringan open-Web saat
membuat platform penerbitan yang baru ini.
Elemen “terbuka” sangatlah penting,
dikarenakan kebanyakan karya ilmiah yang dipublikasikan – walaupun
tersedia secara online – mensyaratkan bayaran tertentu. Ini juga
merupakan langkah maju dalam model dimana para akademisi dapat
mendapatkan penghargaan bagi tulisan mereka – yang kini banyak tersaji
secara online dibandingkan dalam sebuah jurnal cetak.
PressForward mengatakan meraka akan
membuatnya open source dan membuat data dan kode yang ada tersedia
secara bebas di situs. Center for History and New Media memiliki sejarah
yang panjang dalam proyek-proyek digital open source, termasuk
perangkat bibliografik Zotero dan database kekayaan budaya Omeka.
No comments:
Post a Comment